A.
Menganalisis
pengaruh Perang Dunia I dan II terhadap kehidupan politik, ekonomi, sosial, dan
hubungan internasional (LBB dan PBB) serta pergerakan nasional dan regional.
1)
PENGARUH PERANG DUNIA I
Ì Bidang
Politik
1. Beberapa
kerajaan besar berubah menjadi negara republik, contohnya : Rusia, Turki,
Austria-Hongaria
2. Lahirnya
negara-negara baru seperti Polandia, Cekoslowakia, Yugoslavia dan Hongaria.
3. Munculnya
paham-paham baru, seperti komunisme, fasisme dan naziisme.
Dampak/akibat
yang ditimbulkan adalah adanya perubahan teritorial dan munculnya paham-paham
baru.
Perubahan
teritorial terjadi karena tenggelamnya empat negara besar seperti Jerman,
Turki, Rusia dan Austria, dan munculnya negara-negara baru seperti Polandia,
Hongaria, Cekoslowakia, Yugoslavia dsb, serta adanya perubahan penguasaan
terhadap daerah jajahan yang disebabkan semua jajahan Jerman diambil alih oleh
Inggris, Perancis Jepang dan Australia.
Paham-paham
politik baru yang muncul akibat PD I adalah Diktatorisme karena demokrasi
dianggap tidak mampu menyelesaikan kekacauan politik maupun ekonomi.
Diktatorisme
yang muncul adalah Nazi di Jerman Fascisme di Italia, Nasionalisme di di Turki
dan Diktatorisme Proktariat di Rusia.
Ì Bidang
Ekonomi
1. Timbulnya
krisis ekonomi dunia yang dikenal dengan krisis Malaise
2. Munculnya
sistem ekonomi baru misalnya korporasi dan etatisme
Adapun
penyebab dari krisis ekonomi tersebut adalah sebagai berikut:
¤ Kemiskinan
akibat tenaga manusia tercurah untuk keperluan perang, dan faktor-faktor
produksi rusak.Over produksi, akibat perdagangan internasional terhenti oleh
proteksi yang dilakukan oleh negara-negara totaliter seperti Jerman, Italia dan
Rusia.
¤ Terhambatnya
pemberian kredit. Banyak nasabah yang menarik dopositnya karena terjadi inflasi
yang sangat tinggi serta banyak perbankan yang menarik kembali pinjamannya.
¤ Terjadinya
kekacauan pembayaran. Terjadi perbedaan besar dalam nilai mata uang Jerman,
Austria, dan Perancis terhadap dollar Amerika. Pada puncak krisis nilai mata
uang mencapai 1$=4000.000.000 Mark Jerman.
Ì Bidang
Sosial
1. Timbulnya
pertentangan kelas antara majikan dan buruh
2. Kaum wanita mendapat tempat yang sama dengan
kaum pria
3. Kesengsaraan
dan penderitaan
4. Berdirinya
Liga Bangsa-Bangsa (LBB), 20 April 1919 yang diprakarsai oleh presiden
Akibat yang ditimbulkan PD I adalah kesengsaraan dan kemiskinan karena
kehancuran perang dan munculnya gerakan emansipasi wanita dimana selama perang
berlangsung wanita perannya sama dengan laki-laki yang banyak dibutuhkan
digaris depan. Pengalaman wanita-wanita ini memperkokoh perasaan sama antara
wanita dan pria.
Ì Hubungan
Internasional
Selama
Perang Dunia I ini berlangsung hubungan internasional antar negara dilakukan
hanya dengan negara-negara sekutunya saja sedangkan terhadap negara yang bukan
sekutunya hubungan tersebut hanya dilakukan di medan perang saja. Kepentingan
yang dipertaruhkan dan diperebutkan dalam perang dunia I adalah kekuasaan dan
penguasaan tambang-tambang minyak dan emas, akan tetapi khusus bagi
negara-negara imperialis perang ini dilakukan untuk mempertahankan hegemoni
mereka di dunia internasional saja. Dan dalam Perang Dunia ini aktor yang
paling berpengaruh selain militer tentunya adalah para ekonom baik oleh negara
maupun swasta dan politikus karena tanpa adanya ekonomi yang kuat maka mustahil
negara tersebut bertahan dalam peperangan besar atau paling tidak mempunyai
sekutu yang memiliki ekonomi mapan yang mana dalam hal ini sangat membutuhkan
para politikus yang handal.
Ì Pergerakan
Nasional dan Regional
a. Ekonomi
Kemajuan dalam bidang ekonomi memang cukup dirasakan.
Semua ini berlangsung dalam suatu lingkungan ekonomi yang sedang berubah dengan
cepat, aksi-aksi penaklukan di daerah-daerah luar Jawa telah memperluas wilayah
kekuasaan Belanda, dan daerah-daerah tersebut menjadi fokus yang lebih penting
daripada Jawa dalam pembangunan ekonomi baru. Adanya kandungan-kandungan minyak
bumi di daerah Langkat, Sumatera Utara, telah diketahui sejak tahun 1860-an.
Daerah ini merupakan kawasan yang tidak tenang selama berkecamuknya Perang
Aceh. Pada tahun 1883, A.J. Zijlker mendapat persetujuan pemerintahan untuk
suatu konsesi dari Pangeran Langkat, dan dimulailah pengeboran-pengeboran
percobaan. Setelah menghadapi banyak masalah di bidang personel, keuangan
medan, iklim, dan kebakaran sumur pada tahun 1888, akhirnya minyak mulai
mengalir dalam jumlah yang menjanjikan.
b. Politik
Setelah lebih daripada dua ratus tahun pengaruh Belanda sangat menonjol di
Indonesia, terlihat bahwa sesudah Perang Dunia Pertama, kebijakan kolonial yang
baru mulai menghasilkan buah.
Perang Dunia I (1914-8) menandai dimulainya zaman kegiatan politik yang
bergejolak di Indonesia. Kehebohan politik di Eropa yang mencapai puncaknya
antara 1917 dan 1920 menyebabkan pandangan yang sebelumnya dianggap sangat
radikal sebelum perang menjadi dominan. Di Belanda konsep baru kebijakan
kolonial maju pesat, dan di Indonesia baik gerakan Internasional maupun
nasional menjadi semakin kuat.[1][12] Dan
dari hal ini perlu diketahui mengenai pergerakan politik pada masa setelah
Perang Dunia 1 di Indonesia.
c. Sosial
Kegagalan Politik etis tampak jelas pada tahun-tahun
akhir Perang Dunia 1 sewaktu di mana-mana timbul kelaparan dan kemiskinan.
Perbedaan antara masyarakat Eropa dan masyarakat pribumi sangat mencolok.
Perusahaan mengalami kemajuan pesat dan keuntungan berlipat ganda. Hal itu
disebabkan oleh permintaan yang besar akan produksi Hindia Belanda di pasar
Dunia. Untuk dapat menghadapi persaingan, pengusaha menuntut agar pemerintah
tidak menghalang-halangi perusahaan mereka. Usaha untuk membantu rakyat hanya
dijalankan oleh pengusaha di daerah-daerah di mana mereka mempunyai kebun; jadi
semata-mata untuk memelihara kepentinganya. Tidak mengerankan apabila waktu itu
kegelisahan sosial sangat meluas.
2) PENGARUH
PERANG DUNIA II
Ì Bidang
Politik
¤ Munculnya
dua kekuatan besar dunia (adikuasa atau super power), yakni Amerika Serikat
dengan ideologi Demokrasi Liberalnya (liberalisme), dan Uni Soviet dengan
ideologi komunisnya.
¤ Terjadi
persaingan di antara kedua ideologi yang berbeda berakibat munculnya perang
dingin (cold war). Namun perang dingin ini sudah pudar bahkan berakhir
setelah Uni Soviet terpecah pada 1991 menjadi Commonwealth of Independent
State (CIS). Pada masa perang dingin ini kedua kekuatan mencoba
mempengaruhi negara-negara sepaham untuk membentuk aliansi (persekutuan),
seperti North Atlantic Treaty Organization (NATO), yaitu fakta
pertahanan Amerika Serikat bersama negara-negara Eropa Barat. Adapun aliansi
bentukan Uni Soviet adalah Pakta Warsawa, yaitu pertahanan Uni Soviet
bersama negara- negara Eropa Timur,
¤ Munculnya
negara-negara merdeka di Asia, seperti Indonesia, Filipina, India, Pakistan dan
Srilanka.
Ì Bidang
Ekonomi
Setelah
Perang Dunia II berakhir, perekonomian dunia mengalami kekacauan sehingga
Amerika Serikat katakutan pihak komunis akan mempengaruhi negara-negara yang
sedang kesulitan. Untuk itu, Amerika Serikat memberikan bantuan (kredit) bagi
negara-negara Eropa yang hancur akibat Perang Dunia II. Misalnya melalui
program Marshall Plan 1947. Akibatnya, paham komunis dapat dibendung
di wilayah Eropa Barat. Selain itu, negara Jerman dan Jepang muncul sebagai
negara industri besar setelah mendapat bantuan dari Amerika Serikat.
Ì Bidang
Sosial
Munculnya
keinginan yang kuat dari sebagian negara di dunia untuk menciptakan perdamaian
abadi. Dari tekad inilah muncul lembaga internasional yang berwibawa dalam
melakukan perdamaian, yaitu Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) pada tahun 1945.
Adapun para pelopor pendiri PBB ialah Franklin Delano Roosevelt (AS), Winston
Churchill (Inggris) dan Josef Stalin (Uni Soviet).
Ì Hubungan Internasional
Terbentuk hubungan kerjasama
utara-selatan dan selatan-selatan.
Setelah Perang Dunia II dunia tidak
lagi terbagi atas blok barat dan blok timur melainkan kelompok utara dan
kelompok selatan. Istilah utara dan selatan dalam hal ini lebih bernilai
ekonomis jika dibandingkan dengan nilai geografis.
Kelompok Utara merupakan kelompok
negara industri maju yang memiliki teknologi canggih serta produksi industri
yang selalu meningkat.
Negara Utara meliputi negara-negara yang berada di belahan bumi bagian
utara meliputi, Kanada, Amerika Serikat, Perancis, inggris, Jerman Barat,
Italia, dan Jepang.
Secara ekonomis mereka memiliki ekonomi yang kuat.
Berdasarkan kekayaan alam, negara maju tidak memiliki kekayaan alam yang
cukup tetapi kekurangan tersebut dapat diatasi dengan penguasaan teknologi.
Jadi mereka sangat unggul dalam bidang ilmu pengetahuan dan teknologi tetapi
kurang didukung oleh sumber daya alam yang melimpah.
Kelompok Selatan merupakan kelompok negara yang sedang berkembang atau
negara miskin. Negara Selatan meliputi negara yang terletak di belahan bumi
bagian selatan seoperti kawasan Asia, afrika, dan Amerika Latin.
Secara ekonomis, mereka memiliki ekonomi yang lemah yang mengandalkan
hidupnya pada bidang pertanian.
Berdasarkan kekayaan alam, negara selatan memiliki sumber daya alam yang
melimpah namun kurang didukung oleh penguasaan teknologi.
Negara utara cenderung memaksakan model pembangunan mereka terhadap
negara-negara Selatan. Pelaksanaan tersebut akan mereka lakukan melalui
perundingan dalam lembaga keuangan internasional, seperti IMF dan Bank Dunia.
Rencananya kedua lembaga keuangan ini untuk menolong semua negara di dunia
dalam kegiatan pembangunan tetapi ternyata dipakai sebagai alat oleh
negara-negara di Utara untuk memaksakan model pembangunan yang menguntungkan
negara-negara yang kuat. Program yang mereka keluarkan adalah Program
Penyelesaian Terstruktur atau Structural Adjustment Program (SAP). Dampak
adanya program ini maka akan memaksa :
-Negara-negara yang mendapat bantuan utang untuk lebih membuka pasar dalam
negeri mereka,
-Menekankan kegiatan ekonomi yang menghasilkan barang-barang yang bisa
diekspor,
-Mengurangi
subsidi pemerintah terhadap sektor publik
Ì Pergerakan
Nasional dan Regional
a.
Bidang
Politik
Setelah
terjadinya Perang Dunia 2 bangsa Indonesia ini berada dibawah kepemimpinan
Jepang. Karena Belanda jatuh ketika dunia memasuki Perang Dunia 2. Keadaan di
bidang politik pergerakan nasional Indonesia sesudah Perang Dunia 2 yaitu
berada pada kekuasaan Jepang. Tentara Jepang rupanya menyadari betapa
pentingnya mengadakan kerja sama dengan kaum pergerakan nasional Indonesia.
Jadi kerja sama dengan kaum pergerakan itu dapat memudahkan usaha tentara
Jepang untuk mengerahkan tenaga rakyat Indonesia dalam membantu perang yang
dilancarkan oleh Jepang.
b.
Bidang Sosial
Semua usaha
yang tidak menentu untuk mencari identitas-identitas baru untuk persatuan dalam
menghadapi kekuasaan asing, dan untuk tatanan sosial yang lebih adil tampaknya
akhirnya membuahkan hasil pada masa sesudah Perang Dunia II. Untuk pertama
kalinya di dalam kehidupan kebanyakan rakyat Indonesia, segala sesuatu yang
serba paksaan yang berasal dari kekuasaan asing hilang secara tiba-tiba.
c.
Bidang Ekonomi
Ketika dunia
memasuki Perang Dunia 2 dan jatuhnya kekuasaan Belanda di Indonesia ke tangan
Jepang, dengan itu sistem ekonomi di Indonesia diatur oleh Jepang. Sebenarnya
sudah sejak Perang Dunia 1 Jepang tertarik kepada Indonesia setelah ia melihat
bahwa Indonesia selain sangat kaya bila dilihat dari segi ekonomi. Indonesia
sangat berharga bagi Jepang karena
negara itu kaya akan bahan-bahan mentah untuk keperluan industri Jepang seperti
minyak, karet, timah, bauksit, nikel, mangan, dan lainnya. Pihak Hindia Belanda
pun mulai merasakan adanya tekanan-tekanan dari pihak Jepang karena adanya
barang-barang Jepang yang membanjiri Hindia Belanda sangat tidak menguntungkan
stabilitas ekonomi. Maka dengan alasan untuk menyehatkan ekonomi, pemerintah
Hindia Belanda mengeluarkan peraturan-peraturan yang bersifat proteksi,
diantaranya di bidang impor, tenaga kerja, perdagangan, penangkapan ikan,
imigrasi, perkapalan, dan lainnya.
No comments:
Post a Comment