Wednesday 21 January 2015

SCHOOL-Pengaruh Perang Dunia 1 dan 2



A.           Menganalisis pengaruh Perang Dunia I dan II terhadap kehidupan politik, ekonomi, sosial, dan hubungan internasional (LBB dan PBB) serta pergerakan nasional dan regional.

1)        PENGARUH PERANG DUNIA I
Ì  Bidang Politik
1.    Beberapa kerajaan besar berubah menjadi negara republik, contohnya : Rusia, Turki, Austria-Hongaria
2.    Lahirnya negara-negara baru seperti Polandia, Cekoslowakia, Yugoslavia dan Hongaria.
3.    Munculnya paham-paham baru, seperti komunisme, fasisme dan naziisme.
Dampak/akibat yang ditimbulkan adalah adanya perubahan teritorial dan munculnya paham-paham baru.
Perubahan teritorial terjadi karena tenggelamnya empat negara besar seperti Jerman, Turki, Rusia dan Austria, dan munculnya negara-negara baru seperti Polandia, Hongaria, Cekoslowakia, Yugoslavia dsb, serta adanya perubahan penguasaan terhadap daerah jajahan yang disebabkan semua jajahan Jerman diambil alih oleh Inggris, Perancis Jepang dan Australia.
Paham-paham politik baru yang muncul akibat PD I adalah Diktatorisme karena demokrasi dianggap tidak mampu menyelesaikan kekacauan politik maupun ekonomi.
Diktatorisme yang muncul adalah Nazi di Jerman Fascisme di Italia, Nasionalisme di di Turki dan Diktatorisme Proktariat di Rusia.

Ì  Bidang Ekonomi
1.    Timbulnya krisis ekonomi dunia yang dikenal dengan krisis Malaise
2.    Munculnya sistem ekonomi baru misalnya korporasi dan etatisme

Adapun penyebab dari krisis ekonomi tersebut adalah sebagai berikut:
¤  Kemiskinan akibat tenaga manusia tercurah untuk keperluan perang, dan faktor-faktor produksi rusak.Over produksi, akibat perdagangan internasional terhenti oleh proteksi yang dilakukan oleh negara-negara totaliter seperti Jerman, Italia dan Rusia.
¤  Terhambatnya pemberian kredit. Banyak nasabah yang menarik dopositnya karena terjadi inflasi yang sangat tinggi serta banyak perbankan yang menarik kembali pinjamannya.

¤  Terjadinya kekacauan pembayaran. Terjadi perbedaan besar dalam nilai mata uang Jerman, Austria, dan Perancis terhadap dollar Amerika. Pada puncak krisis nilai mata uang mencapai 1$=4000.000.000 Mark Jerman.


Ì  Bidang Sosial
1.    Timbulnya pertentangan kelas antara majikan dan buruh
2.     Kaum wanita mendapat tempat yang sama dengan kaum pria
3.    Kesengsaraan dan penderitaan
4.    Berdirinya Liga Bangsa-Bangsa (LBB), 20 April 1919 yang diprakarsai oleh presiden
Akibat yang ditimbulkan PD I adalah kesengsaraan dan kemiskinan karena kehancuran perang dan munculnya gerakan emansipasi wanita dimana selama perang berlangsung wanita perannya sama dengan laki-laki yang banyak dibutuhkan digaris depan. Pengalaman wanita-wanita ini memperkokoh perasaan sama antara wanita dan pria.

Ì  Hubungan Internasional
Selama Perang Dunia I ini berlangsung hubungan internasional antar negara dilakukan hanya dengan negara-negara sekutunya saja sedangkan terhadap negara yang bukan sekutunya hubungan tersebut hanya dilakukan di medan perang saja. Kepentingan yang dipertaruhkan dan diperebutkan dalam perang dunia I adalah kekuasaan dan penguasaan tambang-tambang minyak dan emas, akan tetapi khusus bagi negara-negara imperialis perang ini dilakukan untuk mempertahankan hegemoni mereka di dunia internasional saja. Dan dalam Perang Dunia ini aktor yang paling berpengaruh selain militer tentunya adalah para ekonom baik oleh negara maupun swasta dan politikus karena tanpa adanya ekonomi yang kuat maka mustahil negara tersebut bertahan dalam peperangan besar atau paling tidak mempunyai sekutu yang memiliki ekonomi mapan yang mana dalam hal ini sangat membutuhkan para politikus yang handal.
Ì  Pergerakan Nasional dan Regional
a.       Ekonomi
Kemajuan dalam bidang ekonomi memang cukup dirasakan. Semua ini berlangsung dalam suatu lingkungan ekonomi yang sedang berubah dengan cepat, aksi-aksi penaklukan di daerah-daerah luar Jawa telah memperluas wilayah kekuasaan Belanda, dan daerah-daerah tersebut menjadi fokus yang lebih penting daripada Jawa dalam pembangunan ekonomi baru. Adanya kandungan-kandungan minyak bumi di daerah Langkat, Sumatera Utara, telah diketahui sejak tahun 1860-an. Daerah ini merupakan kawasan yang tidak tenang selama berkecamuknya Perang Aceh. Pada tahun 1883, A.J. Zijlker mendapat persetujuan pemerintahan untuk suatu konsesi dari Pangeran Langkat, dan dimulailah pengeboran-pengeboran percobaan. Setelah menghadapi banyak masalah di bidang personel, keuangan medan, iklim, dan kebakaran sumur pada tahun 1888, akhirnya minyak mulai mengalir dalam jumlah yang menjanjikan.
b.      Politik
Setelah lebih daripada dua ratus tahun pengaruh Belanda sangat menonjol di Indonesia, terlihat bahwa sesudah Perang Dunia Pertama, kebijakan kolonial yang baru mulai menghasilkan buah.
Perang Dunia I (1914-8) menandai dimulainya zaman kegiatan politik yang bergejolak di Indonesia. Kehebohan politik di Eropa yang mencapai puncaknya antara 1917 dan 1920 menyebabkan pandangan yang sebelumnya dianggap sangat radikal sebelum perang menjadi dominan. Di Belanda konsep baru kebijakan kolonial maju pesat, dan di Indonesia baik gerakan Internasional maupun nasional menjadi semakin kuat.[1][12] Dan dari hal ini perlu diketahui mengenai pergerakan politik pada masa setelah Perang Dunia 1 di Indonesia.
c.       Sosial
Kegagalan Politik etis tampak jelas pada tahun-tahun akhir Perang Dunia 1 sewaktu di mana-mana timbul kelaparan dan kemiskinan. Perbedaan antara masyarakat Eropa dan masyarakat pribumi sangat mencolok. Perusahaan mengalami kemajuan pesat dan keuntungan berlipat ganda. Hal itu disebabkan oleh permintaan yang besar akan produksi Hindia Belanda di pasar Dunia. Untuk dapat menghadapi persaingan, pengusaha menuntut agar pemerintah tidak menghalang-halangi perusahaan mereka. Usaha untuk membantu rakyat hanya dijalankan oleh pengusaha di daerah-daerah di mana mereka mempunyai kebun; jadi semata-mata untuk memelihara kepentinganya. Tidak mengerankan apabila waktu itu kegelisahan sosial sangat meluas.

2)   PENGARUH PERANG DUNIA II

Ì  Bidang Politik
¤  Munculnya dua kekuatan besar dunia (adikuasa atau super power), yakni Amerika Serikat dengan ideologi Demokrasi Liberalnya (liberalisme), dan Uni Soviet dengan ideologi komunisnya.
¤  Terjadi persaingan di antara kedua ideologi yang berbeda berakibat munculnya perang dingin (cold war). Namun perang dingin ini sudah pudar bahkan berakhir setelah Uni Soviet terpecah pada 1991 menjadi Commonwealth of Independent State (CIS). Pada masa perang dingin ini kedua kekuatan mencoba mempengaruhi negara-negara sepaham untuk membentuk aliansi (persekutuan), seperti North Atlantic Treaty Organization (NATO), yaitu fakta pertahanan Amerika Serikat bersama negara-negara Eropa Barat. Adapun aliansi bentukan Uni Soviet adalah Pakta Warsawa, yaitu pertahanan Uni Soviet bersama negara- negara Eropa Timur,
¤  Munculnya negara-negara merdeka di Asia, seperti Indonesia, Filipina, India, Pakistan dan Srilanka.
Ì  Bidang Ekonomi
Setelah Perang Dunia II berakhir, perekonomian dunia mengalami kekacauan sehingga Amerika Serikat katakutan pihak komunis akan mempengaruhi negara-negara yang sedang kesulitan. Untuk itu, Amerika Serikat memberikan bantuan (kredit) bagi negara-negara Eropa yang hancur akibat Perang Dunia II. Misalnya melalui program Marshall Plan 1947. Akibatnya, paham komunis dapat dibendung di wilayah Eropa Barat. Selain itu, negara Jerman dan Jepang muncul sebagai negara industri besar setelah mendapat bantuan dari Amerika Serikat.

Ì   Bidang Sosial
Munculnya keinginan yang kuat dari sebagian negara di dunia untuk menciptakan perdamaian abadi. Dari tekad inilah muncul lembaga internasional yang berwibawa dalam melakukan perdamaian, yaitu Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) pada tahun 1945. Adapun para pelopor pendiri PBB ialah Franklin Delano Roosevelt (AS), Winston Churchill (Inggris) dan Josef Stalin (Uni Soviet).

Ì    Hubungan Internasional
Terbentuk hubungan kerjasama utara-selatan dan selatan-selatan.
Setelah Perang Dunia II dunia tidak lagi terbagi atas blok barat dan blok timur melainkan kelompok utara dan kelompok selatan. Istilah utara dan selatan dalam hal ini lebih bernilai ekonomis jika dibandingkan dengan nilai geografis.
Kelompok Utara merupakan kelompok negara industri maju yang memiliki teknologi canggih serta produksi industri yang selalu meningkat.
Negara Utara meliputi negara-negara yang berada di belahan bumi bagian utara meliputi, Kanada, Amerika Serikat, Perancis, inggris, Jerman Barat, Italia, dan Jepang.
Secara ekonomis mereka memiliki ekonomi yang kuat.
Berdasarkan kekayaan alam, negara maju tidak memiliki kekayaan alam yang cukup tetapi kekurangan tersebut dapat diatasi dengan penguasaan teknologi. Jadi mereka sangat unggul dalam bidang ilmu pengetahuan dan teknologi tetapi kurang didukung oleh sumber daya alam yang melimpah.
Kelompok Selatan merupakan kelompok negara yang sedang berkembang atau negara miskin. Negara Selatan meliputi negara yang terletak di belahan bumi bagian selatan seoperti kawasan Asia, afrika, dan Amerika Latin.
Secara ekonomis, mereka memiliki ekonomi yang lemah yang mengandalkan hidupnya pada bidang pertanian.
Berdasarkan kekayaan alam, negara selatan memiliki sumber daya alam yang melimpah namun kurang didukung oleh penguasaan teknologi.

Negara utara cenderung memaksakan model pembangunan mereka terhadap negara-negara Selatan. Pelaksanaan tersebut akan mereka lakukan melalui perundingan dalam lembaga keuangan internasional, seperti IMF dan Bank Dunia. Rencananya kedua lembaga keuangan ini untuk menolong semua negara di dunia dalam kegiatan pembangunan tetapi ternyata dipakai sebagai alat oleh negara-negara di Utara untuk memaksakan model pembangunan yang menguntungkan negara-negara yang kuat. Program yang mereka keluarkan adalah Program Penyelesaian Terstruktur atau Structural Adjustment Program (SAP). Dampak adanya program ini maka akan memaksa :

-Negara-negara yang mendapat bantuan utang untuk lebih membuka pasar dalam negeri mereka,
-Menekankan kegiatan ekonomi yang menghasilkan barang-barang yang bisa diekspor,
-Mengurangi subsidi pemerintah terhadap sektor publik

Ì   Pergerakan Nasional dan Regional
a.       Bidang Politik
Setelah terjadinya Perang Dunia 2 bangsa Indonesia ini berada dibawah kepemimpinan Jepang. Karena Belanda jatuh ketika dunia memasuki Perang Dunia 2. Keadaan di bidang politik pergerakan nasional Indonesia sesudah Perang Dunia 2 yaitu berada pada kekuasaan Jepang. Tentara Jepang rupanya menyadari betapa pentingnya mengadakan kerja sama dengan kaum pergerakan nasional Indonesia. Jadi kerja sama dengan kaum pergerakan itu dapat memudahkan usaha tentara Jepang untuk mengerahkan tenaga rakyat Indonesia dalam membantu perang yang dilancarkan oleh Jepang.
b.      Bidang Sosial
Semua usaha yang tidak menentu untuk mencari identitas-identitas baru untuk persatuan dalam menghadapi kekuasaan asing, dan untuk tatanan sosial yang lebih adil tampaknya akhirnya membuahkan hasil pada masa sesudah Perang Dunia II. Untuk pertama kalinya di dalam kehidupan kebanyakan rakyat Indonesia, segala sesuatu yang serba paksaan yang berasal dari kekuasaan asing hilang secara tiba-tiba.
c.      Bidang Ekonomi
Ketika dunia memasuki Perang Dunia 2 dan jatuhnya kekuasaan Belanda di Indonesia ke tangan Jepang, dengan itu sistem ekonomi di Indonesia diatur oleh Jepang. Sebenarnya sudah sejak Perang Dunia 1 Jepang tertarik kepada Indonesia setelah ia melihat bahwa Indonesia selain sangat kaya bila dilihat dari segi ekonomi. Indonesia sangat berharga  bagi Jepang karena negara itu kaya akan bahan-bahan mentah untuk keperluan industri Jepang seperti minyak, karet, timah, bauksit, nikel, mangan, dan lainnya. Pihak Hindia Belanda pun mulai merasakan adanya tekanan-tekanan dari pihak Jepang karena adanya barang-barang Jepang yang membanjiri Hindia Belanda sangat tidak menguntungkan stabilitas ekonomi. Maka dengan alasan untuk menyehatkan ekonomi, pemerintah Hindia Belanda mengeluarkan peraturan-peraturan yang bersifat proteksi, diantaranya di bidang impor, tenaga kerja, perdagangan, penangkapan ikan, imigrasi, perkapalan, dan lainnya.



No comments:

Post a Comment