Monday 2 February 2015

Laporan Praktikum Zat Aditif Makanan



MENGIDENTIFIKASI BAHAN MAKANAN
I.                   TUJUAN              :
- Untuk mengetahui kandungan zat pada bahan makanan atau minuman instant.

II.                DASAR TEORI  :
Zat aditif adalah zat-zat yang ditambahkan pada makanan selama proses produksi, pengemasan atau penyimpanan untuk maksud tertentu. Penambahan zat aditif dalam makanan berdasarkan pertimbangan agar mutu dan kestabilan makanan tetap terjaga dan untuk mempertahankan nilai gizi yang mungkin rusak atau hilang selama proses pengolahan.
ü  Macam Zat Aditif Makanan
Pada awalnya zat-zat aditif tersebut berasal dari bahan tumbuh-tumbuhan yang selanjutnya disebut zat aditif alami.Umumnya zat aditif alami tidak menimbulkan efek samping yang membahayakan kesehatan manusia. Adapun zat aditif alami diantaranya adalah bunga cengkeh, pala, merica, dan cabai.
Akan tetapi, jumlah penduduk bumi yang makin bertambah menuntut jumlah makanan yang lebih besar sehingga zat aditif alami tidak mencukupi lagi. Oleh karena itu, industri makanan memproduksi makanan yang memakai zat aditif buatan (sintesis). Bahan baku pembuatannya adalah dari zat-zat kimia yang tidak alami kemudian direaksikan. Contoh zat aditif buatan adalah monosodium glutamat, natrium benzoat, dan tartrazin.

ü  Kegunaan zat aditif makanan
Berikut adalah beberapa kegunaan dari zat aditif makanan
1. Penguat Rasa
Monosodium Glutamat (MSG) sering digunakan sebagai penguat rasa makanan buatan dan juga untuk melezatkan makanan. Adapun penguat rasa alami diantaranya adalah bunga cengkeh, pala, merica, cabai, laos, kunyit, ketumbar. Contoh penguat rasa buatan adalah monosodium glutamat/vetsin, asam cuka, benzaldehida, amil asetat.




2. Pemanis
Zat pemanis buatan biasanya digunakan untuk membantu mempertajam rasa manis.Beberapa jenis pemanis buatan yang digunakan adalah sakarin, siklamat, dulsin, dan aspartam. Pemanis buatan ini juga dapat menurunkan resiko diabetes, namun siklamat merupakan zat yang bersifat karsinogen.
3. Pengawet
Bahan pengawet adalah zat kimia yang dapat menghambat kerusakan pada makanan, karena serangan bakteri, ragi, cendawan. Reaksi-reaksi kimia yang sering harus dikendalikan adalah reaksi oksidasi, pencoklatan (browning) dan reaksi enzimatis lainnya. Pengawetan makanan sangat menguntungkan produsen karena dapat menyimpan kelebihan bahan makanan yang ada dan dapat digunakan kembali saat musim paceklik tiba. Contoh bahan pengawet adalah natrium benzoat, natrium nitrat, asam sitrat, dan asam sorbat.
4. Pewarna
Warna dapat memperbaiki dan memberikan daya tarik pada makanan. Penggunaan pewarna dalam bahan makanan dimulai pada akhir tahun 1800, yaitu pewarna tambahan berasal dari alam seperti kunyit, daun pandan, angkak, daun suji, coklat, wortel, dan karamel. Zat warna sintetik ditemukan oleh William Henry Perkins tahun 1856, zat pewarna ini lebih stabil dan tersedia dari berbagai warna. Zat warna sintetis mulai digunakan sejak tahun 1956 dan saat ini ada kurang lebih 90% zat warna buatan digunakan untuk industri makanan. Salah satu contohnya adalah tartrazin, yaitu pewarna makanan buatan yang mempunyai banyak macam pilihan warna, diantaranya Tartrazin CI 19140. Selain tartrazin ada pula pewarna buatan, seperti sunsetyellow FCF (jingga), karmoisin (Merah), brilliant blue FCF(biru).
5. Pengental
Pengental yaitu bahan tambahan yang digunakan untuk menstabilkan, memekatkan atau mengentalkan makanan yang dicampurkan dengan air, sehingga membentuk kekentalan tertentu. Contoh pengental adalah pati, gelatin, dan gum (agar, alginat, karagenan).
6. Pengemulsi
Pengemulsi (emulsifier) adalah zat yang dapat mempertahankan dispersi lemak dalam air dan sebaliknya. Pada mayones bila tidak ada pengemulsi, maka lemak akan terpisah dari airnya. Contoh pengemulsi yaitu lesitin pada kuning telur, gom arab dan gliserin.
7. Pemutih dan Pematang Tepung
Zat aditif ini dapat mempercepat proses pemutihan atau pematangan tepung sehingga dapat memperbaiki mutu pemanggangan. Contoh: Asam askorbat, aseton peroksida, dan kalium bromat
8. Pengatur Keasaman
Zat aditif ini dapat mengasamkan, menetralkan, dan mempertahankan derajat keasaman makanan. Contoh: asam asetat, aluminium amonium sulfat, amonium bikarbonat, asam klorida, asam laktat, asam sitrat, asam tentrat, dan natrium bikarbonat
9. Anti Kempal 
Zat aditif ini dapat mencegah pengempalan makanan yang berupa serbuk. Contoh: aluminium silikat (susu bubuk), dan kalsium aluminium silikat (garam meja)
10. Pengeras 
Zat aditif ini dapat memperkeras atau mencegah melunaknya makanan. Contoh: aluminium amonium sulfat (pada acar ketimun botol), dan kalium glukonat (pada buah kalangan)
11. Sekuestran
 Adalah bahan yang mengikat ion logam yang ada dalam makanan. Contoh: asam fosfat (pada lemak dan minyak makan), kalium sitrat (dalam es krim), kalsium dinatrium EDTA dan dinatrium EDTA.
ü  Bahaya Zat Aditif
Jika mengonsumsi zat aditif buatan pada makanan dalam jumlah berlebih dan dalam jangka waktu yang lama dapat menyebabkan gangguan-gangguan kesehatan antara lain :
No
Nama zat aditif
Penyakit yang ditimbulkan
1
Formalin
Kanker paru-paru, gangguan pada alat pencernaan, penyakit jantung dan merusak sistem saraf.
2
Boraks
Mual, muntah, diare, penyakit kulit, kerusakan ginjal, serta gangguan pada otak dan hati.
3
Natamysin
Mual, muntah, tidak nafsu makan, diare dan perlukaan kulit.
4
Kalium Asetat
Kerusakan fungsi ginjal.
5
Nitrit dan Nitrat
Keracunan, mempengaruhi kemampuan sel darah membawa oksigen ke berbagai organ tubuh, sulit bernapas, sakit kepala, anemia, radang ginjal, dan muntah-muntah.
6
Kalsium Benzoate
Memicu terjadinya serangan asma.
7
Sulfur Dioksida
Perlukaan lambung, mempercepat serangan asma, mutasi genetik, kanker dan alergi.
8
Kalsium dan Natrium propionate
Penggunaaan melebihi angka maksimum tersebut bisa menyebabkan migren, kelelahan, dan kesulitan tidur.
9
Natrium metasulfat
Alergi pada kulit
10
Tartazine
Meningkatkan kemungkinan hyperaktif pada masa kanak-kanak.
11
Sunset Yellow
Menyebabkan kerusakan kromosom
12
Ponceau 4R
Anemia dan kepekatan pada hemoglobin.
13
Carmoisine (merah)
Menyebabkan kanker hati dan menimbulkan alergi.
14
Quinoline Yellow
Hypertrophy, hyperplasia, carcinomas kelenjar tiroid
15
Siklamat 
Kanker (Karsinogenik)
16
Aspartan 
Gangguan saraf dan tumor otak


III.                   ALAT DAN BAHAN                        :
·      Chitato
·      Susu Frisian Flag
·      Good Day
·      Pulpy Orange

IV.                   CARA KERJA                       :
a.    Menyiapkan bahan – bahan yang akan digunakan.
b.    Mengidentifikasi komposisi yang terkandung pada zat makanan.
c.    Mengidentifikasi zat gizi yang terkandung dan zat aditifnya dalam makanan.
d.   Mencari dampak positif dan negatif dari makanan dan minuman tersebut.
e.    Mencatat hasil pengamatan.

V.  HASIL PENGAMATAN                :
a.    Chitato
No
Indikator
Penjelasan
1
Komposisi

Kentang, Minyak Kelapa Sawit, Bumbu Rasa Sapi Panggang                    ( mengandung Ekstrak Daging Sapi, Penguat Rasa Mononatrium Glutamat, Dinatrium Inosinat, Dinatrium Guanilat).
2
Nilai Gizi yang Terkandung
Lemak, Protein, Karbohidrat, Natrium, Kalium.
3
Zat Aditif yang Ditambahkan
Penguat Rasa Mononatrium Glutamat, Dinatrium Inosiat, Dinatrium Guanilat.
4
Dampak Positif
Kemasan menarik, Rasanya enak,gurih,renyah,digemari oleh semua usia.
5
Dampak Negatif
Mengandung MSG dan pewarna,dampak buruk bagi kesehatan seperti gangguan padaa pencernaan dan kelainan pada sistem saraf.

b.   Susu Frisian Flag
No
Indikator
Penjelasan
1
Komposisi
Sukrosa, Air, Minyak Nabati, Bubuk, Whey, Susu Bubuk Skim, Penstabil Nabati, Ekstrak Krim, Kalsium karbonat, Perisa Identik Alami, Buttermilk Bubuk, Campuran Laktosa, Vitamin (B3, A(mengandung antioksida tokoferol), B1, E, B6, Beta Karoten (mengandung antioksida tokferol dan natrium askorbat), Vitamin D3 (mengandung antioksidan tokoferol).
2
Nilai Gizi yang Terkandung
Lemak , Protein, Karbohidrat, Natrium, Kalium, Vitamin A, D3, E, B1, B3, B6, Kalsium, Mangan.
3
Zat Aditif yang Ditambahkan
Sukrosa, Beta Karoten, Campuran Laktosa
4
Dampak Positif
Kemasan menarik, rasanya enak dan manis.
5
Dampak Negatif
Tidak cocok untuk diminum bayi.
  
c.       Good Day
No
Indikator
Penjelasan
1
Komposisi
Gula, Krimer Nabati, Kopi Instan, Susu Bubuk Skim, Coklat Bubuk, Perisa Artifisial Vanila, Pemanis Buatan Sukralosa, Asesulfam-K.
2
Nilai Gizi yang Terkandung
Lemak, Protein, Karbohidrat, Natrium, Kalium, Vitamin A, Vitamin C, Kalsium, Zat Besi.
3
Zat Aditif yang Ditambahkan
Asesulfam – k , Perisa artificial vanilla, Pemanis buatan.
4
Dampak Positif
Higienis, praktis untuk dibuat, ekonomis, mudah dibawa
5
Dampak Negatif
Kecanduan, Deg degan, Maagh, Susah tidur.

d.      Pulpy Orange
No
Indikator
Penjelasan
1
Komposisi
Air, Gula, Bulir Jeruk / Orange Pulp (4,5 %), Konsetrat Jeruk (0,9%), Pengatur Keasaman (Asam Sitrat, Trinatium Sitrat), Vitamin C, Perisa Alami, Pewarna Alami (Beta Karoten Cl No 75130)

2
Nilai Gizi yang Terkandung
Lemak, Protein, Karbohidrat, Natrium, Vitamin C
3
Zat Aditif yang Ditambahkan
Pengatur Keasaman (Asam Sitrat, Tritanium Sitrat)
4
Dampak Positif
Minuman yang menyegarkan, mengandung Vitamin C yang tinggi sehingga berdampak baik bagi tubuh, kemasan menarik.
5
Dampak Negatif
Mengandung pengatur keasaman, mudah basi apabila tidak dimasukkan ke dalam lemari pendingin.

ü  PEMBAHASAN          :
Bila dilihat dari sumbernya, zat aditif berasal dari sumber alamiah seperti lesitin, asam nitrat, dan lain-lain, dan dapat disintesis dari bahan kimia yang mempunyai sifat serupa dengan bahan alamiah yang sejenis, baik susunan kimia, maupun sifat metabolismenya seperti karoten, asam askorbat, dan lain-lain. Zat aditif yang ada di pasaran terdiri dari berbagai macam, seperti pengawet, pemanis, pewarna, pengental, dan masih banyak lagi. Zat aditif ini bertujuan untuk memperbaiki citarasa, warna, tekstur, penampakan, serta memperpanjang daya simpan suatu makanan. Banyak masyarakat yang lebih memilih menggunakan zat aditif sintetis karena alasan kepraktisan dan hasil yang dicapai dapat maksimal. Namun, penggunaan zat aditif sintetis dalam bahan makanan dan minuman dibatasi oleh peraturan pemerintah dalam UU No. 7 Tahun 1996 tentang Pangan. Pembatasan ini bertujuan untuk membatasi penggunaan zat aditif yang berlebihan dalam makanan yang dikonsumsi setiap hari. Sedangkan untuk zat aditif alami merupakan semua jenis zat tambahan makanan yang berasal dari alam tanpa menggunakan pengolahan dan bahan tambahan kimiawi.
              
VI.                   KESIMPULAN                      :
Zat aditif makanan merupakan zat yang biasanya ditambahkan kedalam makanan selama pengolahan untuk menyimpannya untuk waktu yang lama,

VII.                SARAN                                  :
Gaya hidup sehat dapat meminimalisir dampak yang dapat ditimbulkan apabila ita mengkonsumsi makanan berzat aditif. Mengurangi konsumsi terhadap makanan-makanan kalengan dari pabrik, mengkonsumsi makanan-makanan alami adalah salah satu cara hidup sehat.
Menggunakan zat aditif alami juga salah satu caranya. Namun yang terpenting adalah mengurangi sifat konsumtif makanan instant adalah cara yang paling ampuh untuk mengurangi bahaya zat aditif pada makanan.